• Home
  • Analisis & Prediksi
  • SEA Games Thailand 2025: Timnas 3×3 Indonesia Umumkan Roster Resmi, Dewa United Banten Bangun Dinasti, dan Jordan Adams Siap Pertahankan Gelar

SEA Games Thailand 2025: Timnas 3×3 Indonesia Umumkan Roster Resmi, Dewa United Banten Bangun Dinasti, dan Jordan Adams Siap Pertahankan Gelar

Timnas 3×3 Indonesia Umumkan Roster untuk SEA Games Thailand 2025

SEA Games Thailand 2025 tinggal menghitung hari. Tim nasional 3×3 Indonesia resmi mengumumkan skuad yang akan bertarung di ajang tersebut, baik sektor putra maupun putri.

Pada tim putra, Indonesia diperkuat oleh dua pemain peraih perak SEA Games Filipina 2019: Sandy Ibrahim dan Surliyadin. Dua nama lainnya adalah Reggie Mononimbar serta Nickson Damara Gosal — kombinasi antara pengalaman dan energi muda.

Seleksi dilakukan melalui pemusatan latihan yang dimulai setelah All Indonesian Cup 2025. Keempat pemain dianggap paling siap menghadapi intensitas turnamen 3×3 di level Asia Tenggara.

Pada sektor putri, daftar final juga dirilis. Skuad terdiri dari Kimberley Pierre Louis, Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma, Evelyn Fiyo, dan Agustin Elya Gradita Retong. Komposisinya seimbang antara fisik, offensive skill, dan chemistry tim.

ROSTER TIMNAS 3X3 PUTRA

  1. Surliyadin – Jawa Barat, RANS Simba Bogor
  2. Reggie William Mononimbar – Sulawesi Utara, RANS Simba Bogor
  3. M. Sandy Ibrahim Aziz – DKI Jakarta, Satria Muda Bandung
  4. Nickson Damara Gosal – Nusa Tenggara Barat

ROSTER TIMNAS 3X3 PUTRI

  1. Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma – Bali, GMC Cirebon
  2. Agustin Elya Gradita Retong – DKI Jakarta, Surabaya Fever
  3. Evelyn Fiyo – Jawa Timur, Surabaya Fever
  4. Kimberley Pierre Louis

Dewa United Banten: Membangun Fondasi Menuju Dinasti

Perjalanan Dewa United Banten menuju kejayaan tidak terjadi dalam semalam. Semuanya dimulai ketika mereka mengakuisisi Louvre Surabaya dan mengubah nama menjadi Louvre Dewa United Surabaya pada 2021. Pada masa itu, fondasi organisasi mulai dibangun dari nol.

Tahun berikutnya, keputusan memindahkan homebase ke Tangerang menjadi langkah strategis penting. Mereka tidak hanya pindah kota, tetapi membangun identitas baru di tempat yang belum memiliki tradisi basket yang kuat. Prosesnya perlahan, namun terarah.

Meski menunjukkan perkembangan, mimpi mereka selalu terhenti di babak semifinal. Pada 2022, mereka gugur di ronde pertama melawan Prawira Bandung. Musim 2023, kembali tumbang dari Prawira di semifinal. Tahun 2024, meski menjadi pemimpin klasemen reguler, mereka lagi-lagi dihentikan — kali ini oleh Satria Muda.

Narasi “kutukan semifinal” pun melekat, sampai akhirnya semua berubah pada IBL 2025.

Dewa United Banten menorehkan sejarah dengan menjuarai IBL 2025 setelah mengalahkan Pelita Jaya. Trofi pertama itu bukan hanya pencapaian, tetapi simbol transformasi: fondasi yang dibangun selama bertahun-tahun kini berbuah.

Ke depan, Dewa United tidak sekadar ingin menjadi juara — mereka ingin membangun dinasti. Dengan struktur organisasi solid dan mentalitas juara, Anak Dewa siap menguasai IBL dalam jangka panjang.

Jordan Adams Kembali Memimpin Ambisi Dewa United di IBL 2026

Dewa United Banten memastikan bahwa Jordan Adams tetap menjadi bagian penting dari skuad untuk IBL 2026. Sejak tiba di Indonesia pada 2024, mantan pemain Memphis Grizzlies itu tumbuh menjadi jantung permainan Dewa United, dan puncaknya membawa tim meraih gelar IBL 2025.

“Saya masih merasa bisa memberi lebih. Saya ingin membantu tim berkembang dan meraih gelar lagi,” ujar Adams.

Musim lalu ia tampil luar biasa: 23,3 poin per pertandingan, ditambah 7,5 rebound, 4,7 assist, dan 2,7 steal. Efisiensinya juga mengesankan — 58,6% FG, 41,1% 3PT, dan 81,1% FT.

Performanya paling mencolok terjadi di final melawan Pelita Jaya Jakarta, dengan rata-rata 29,7 poin per game, termasuk 40 poin di game penentuan. Produktivitasnya pada momen krusial menjadikannya salah satu pemain asing terbaik di IBL.

Namun musim 2026 menghadirkan tantangan baru bagi Adams. Dewa United harus membagi fokus antara IBL dan BCL Asia, di samping absennya Kaleb Ramot Gemilang dan Gelvis Solano.

Meski begitu, Adams optimistis.

“BCL Asia adalah level berbeda, dan kami ingin bersaing, bukan sekadar ikut. Jika kami disiplin dan menjaga mentalitas menang, kami bisa berdiri sejajar dengan klub terbaik Asia,” katanya.

Dengan pengalaman, leadership, dan kemampuan mencetak angka, Jordan Adams kembali menjadi harapan utama Dewa United dalam misi mempertahankan gelar IBL dan menembus persaingan Asia.

Berita